Senin, 23 Januari 2017

Tempat Jual Slime Harga Murah Di Medan

Tempat Jual Slime Harga Murah Di Medan - semua orang pasti mengenal Slime, dan saya akan menjelaskan makna dan arti slime tersebut. kiranya anda bisa membaca suatu tulisan dari saya.

Arti slime itu berasal dari bahasa inggris yang artinya jika di terjemahkan kedalam bahasa inggris yaitu Lendir dan ingus. yang sering dimainkan dan dingunakan oleh anak-anak dan sekarang menjadi Populer di Negara INDONESIA dan mudah dibuat oleh masyarakat maupun anak-anak.

harga slime tidak terlalu mahal harganya sekitar Rp. 30.000,- untuk dibeli maupun untuk dijual. dan banyaknya cara Membuat Slime . : Cara Membuat Slime dari Tepung Kanji, Cara Membuat Slime dari Lem Povinal, dari Sabun, dari Susu Cair, dari Bedak Bayi, dari Lem Fox Pvac, dari Lem UHU.

saya akan menjeaskan cara pembuatan Slime dari salah satunya.
1. Cara Mebuat Slime Dari Tepung Kanji
Pertatama siapkan Bahannya :
- Air Bersih 400 ml
- 2 Gelas Tepung Kanji ? Tepung Tapioka
- Minyak Goreng Setengah Gelas
- Pewarna makanan 2-3 Sedok teh.
sesudah disiapkan bahan dan persiapan dari bahan tersebut kita akan membuat slime tersebut;
- Pertama-tama Wadah berukuran Sedang disiapkan, dan masukkan Tepung yang sudah dipersiapkan, dan ratakan sesuai dengan wadah tersebut.
- masukkan air bersih kedalam wadahya secara perlahan-lahan sambil terus diaduk agar adonan tidak mengumpal. dan masukkan minyak sayur kedalam adonan tadi. aduk sampai rata dan cetak kekentalan, jika kurang cair bisa ditambahi air dan ditambah degan minyak
- terakhir, masukkan pewarna makanan kedalam adonan slime, dan aduk sampai rata.
- masukkan slime kedalam plastik dan ikat dengan kuat.

http://www.azzhura.com/cara-membuat-slime/
Sperti Gambar Diatas

yang sering dingunakan untuk membuat slime, pada anak-anak yaitu dari Lem FOX PVAC
2. Cara Membuat Slime Dari Lem Fox PVAC.
jika menginginkan slime yang kenyal dan strachy, bahan lem Fox PVAC adalah pilihan anak-anak dan sering dingunakan.
Pertama-tama siapkan bahannya
- Lem Fox Putih PVAC 3 Sendok mmakan
- Air bersih 3 sendok teh
- Obat tetes mata 8 tetes
- Sabun cair 1/4 sendok teh
- Baby oil 1/4 sendok teh
- Pewarna makanan 1 sendok teh
- Baking Powder 1 sendok teh

Sesudah Bahan dan Persiapan sudah ada, lalu kita akan membuat Slimenya :
- Siapkan Wadah terbuka yang bersih dan kerig, semacam Toples atau pun semacam mangkok. Agar bisa ibuat sebagai tempat penyimpanannya.
- Masukkan Lemnya dan air ke dalam wadah tersebut, dan aduk sampai merata, sehingga air dengan Lemnya menyatu. Kemudian masukkan baking Powder dan campurkan kedalam adukkan tadi.
- Masukkan obat tetes mata, sabun cair dan pewarna lalu aduk sampai tercampur rata semua bahannya. Dari sini lama kelamaan akan terlihat knyalnya.
- Coba tekan-tekan, alau belum cukup kenyal dan stractchy, tambahkan sedikit saja obat tetes mata dan juga sabun cair lalu aduk kembali sampai tercampur rata.
- Jika sudah cukup kenyal dan stractchy, selannjutnya tambahkan baby oil kedalam adonan slime tersebut. Jangan lupa aduk kembali sampai tercampur rata.
- jika ingin membuat slime dalam jumlah banyak, tinggal kalikan saja takaran setiap bahannya. Atau bila ingin berekasperimen bisa mengotak-atik takaran dan juga jenisbahannya.
- Setelah jadi, lekkan slime tetap di wadahnyanya kemudia tutup dan simpan adonan. slime seperti ini biasanya dibuat dan dingunakan anak-anak.
http://www.duniaq.com/success/wp-content/uploads/2016/07/Membuat-Slime.jpg

Setelah membaca arti dan cara pembuatan SLIME anda bisa menjadi lebih mengetahui tenteng Slime tersebut. dan bisa membuka usaha Slime di Daerah Kota Medan, Jakarta, dan sekitar kota-kota yang ada di INDONESIA.

Sekian dari isi tulisan saya, dan mohon maaf ada kata-kata yang sama, Dan saya ucap TRIMAKASIH.

Berusaha dan Trus Berusaha

Hari demi hari terus berganti, detik-detik pun tak terasa, tiba sampai di Medan pertama kali, ia bekerja di bengkel dan bekerja sebagai buruh harian. Ketika majikannya melihat cara kerjanya, ia lekas jatuh simpati karena ia rajin dan jujur. Dan ia di ajari menabung di sebuah bank. Meskipun upahnya kecil, ia setorkan tiap minggu. Benarlah kata teman-temannya, ia ulet bagai rotan. Belum satu tahun, seorang sahabatnya datang ke Medan ia mendatanginya, ia tinggal bersama sahabatnyayang bernama Dasarta. Tetapi teman-temannya yang lain mencaci ia, atas kekurangan ia.
Tetapi sahabatnnya Dasarta, tidak pernah mencaci ia, ia selalu mendukung, dan menyemangati sahabatnya, yang bernama Karya. Tak terasa 2 tahun mereka bersama- sama. Mereka bekerja di tempat yang sama, ketika mereka sudah lama bekerja bersama. Dan hasil upahnya telah di setor ke bank. Ia membuka Usaha dan meninggalkan pekerjaannya.
Dengan seiringnya waktu, ia bosan hidup sendirian, ia mencari seorang permaisuri. Ketika ia melihat seorang wanita yang tidak sengaja mampir di tempat usahanya, ia melihat dan menjabat tangan, dan berkenalan. Hari pun cepat berkanti, malam tiba ia membayangkan dan memimpikan seorang wanita yang mampir di usahanya.
Setelah lamanya Usahanya yang telah didirikannya, dan diurus dengan sahabatnya yaitu Dasarta, mereka pun mencari permaisuri. Ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang mampir yaitu,  Martha.
Hari berganti dengan sangat cepat, sudah lama sahabatnya pergi meninggalkan ia, ketika sahabatnya datang untuk melihatnya, dan ia melihat seorang sahabatnya, sudah mempunyai seorang permaisuri dan mempunyai usaha sendiri, tetapi seorang Dasarta, tidak melupakan atas bantuan dari sahabatnya yaitu, Karya. Ia menawarkan bahwasannya saling membantu atas usahanya, dan Karya, menyetujui, bahwasannya, Perusahaan mereka, bekerja sama.
Dan saat mereka berbincang tentang perusahaan, dan Dasarta melihat dan memikirkan bahwasannya sahabatnya tidak mempunyai seorang permaisuri, dan munculnya pertanyaan dari dalam otaknya.
Ketika Dasarta bertanyak “ apakah kau sudah mempunyai seorang istri “ kepada Karya
“ saya belum mempunyai Istri “ ia menjawab dengan wajah yang sedih.
“ kenapa belum, apakah kau sudah mencarinya..??? “ tanyak Dasarta.
“ aku udah mencarinya, tetapi tidak ada yang mau sama aku, dengan menyamar jadi seorang pekerja di usaha aku sendiri “ dengan menjawab, serasa sedih.
“ kenapa dengan menyamar menjadi sorang pekerja, kenapa kok gk sebagai seperti biasanya aja ? “ tanyak Dasarta dengan, binggung.
“ karna, aku mengiginkan seorang istri yang tulus, mencintaiku dengan apa adanya…?? “ jawabnya Karya kepada Dasarta.
Tak terasa mereka sudah lama berbicara, Dasarta pun pergi dan pulang.
Ketika sudah lamanya, ia menunggu, agar seorang wanita menyukai ia. Ia, mendapatkan seorang wanita, yang bernama Martha, dan mereka melakukan via komunikasi, ataupun via aplikasi seperti: LINE, BBM, dan lain-lain.
Sudah lamanya, mereka menjalani hubungan, tidak terasa sudah 1 tahun mereka berhubungan. Dan saatnya ia melamar seorang wanita bernama Martha. Seusai orang tua Martha sudah berbicara kepada orang tua pria. Mereka akan menikah dengan hari yang akan datang.
Seusai mereka sudah menikah, ia sudah senang, karna ia tidak tinggal sendirian lagi, dengan sudah menjalani hidup bersama-sama. Dan perushaan ia mulai menurun, dan mulai bangkrut, atas kerugiannya.
Sudah 2 tahun mereka bersama, dan ia mengandung seorang bayi. Mereka senang atas datangnya bayi yang di dalam perut Martha, dan saaat itu, sahabatnya datang  dengan alamat rumah, yang berbeda, dan membawa 2 orang anak mereka. Ia sudah bersabar melalui hidup selama 2 tahun, dengan kekuranggan, segala kebutuhan.
“ bagaimana, bisa bangkrut kau ?? “ tanyak Dasarta
“ Karna, atas kerugian perusahaan aku !! “ jawab Karya
“ bagaimana jika, aku membantu kau, dengan sedikit, uang..” tanyak Dasarta.
“ tidak… usah .! “ dengan menjawab, rendah hati.
“ udah trima aja, kan aku mulai darimu…! “ tanyaknya Dasarta.
“ tidak … trimakasih banyak….. kami berdua akan memulai dari nol (0) , dan berusaha sekuat mungkin…!!! “ jawab Karya.
“ oke… mungkin aku tidak bisa memaksa kau. Tapi kalau kau, membutuhkan dana kau bisa menghubungi aku. “ tanyak Dasarta.
“ baiklah. “ jawab Karya.
Sesuai kedatangan Dasarta kerumah, barunya Karya, yang tidak semewa yang seperti biasanya.
1 tahun kemudian. Mereka sudah mempunyai seorang anak, dan mereka sudah bertambah tanggungannya, ia bekerja dengan sekuat mungkin, untuk dapat melunasi hutangnya yang ada, dengan susah jerit payah, keringat menguyur keseluruh tubuh, rasa pahit tersangkut di bibir, ia tidak mau menyia-nyiakan waktu, dan uangnya, dengan berfoya-foya. Dengan hanya seorang saja bekerja, tidak mencukupi, untuk makan mereka. Martha berfikir dan berkata, pada Karya.
“ bagaimana aku kalau bekerja Pa…? “ Tanyak Martha dengan semangat.
“ udah lebih baik, mama dirumah aja.. biar papa aja bekerja. “ jawab Karya
“ mama mau bekerja, kan nanti kita bisa menabung lebih uangnya, trus anak kita udah besar.? “ tanyak Martha.
“ ya, udah ma !. kalau mama memaksa…. Ya, udah..! “ jawab Karya
Ketika Karya, dan Martha bekerja bersama, mereka mendapatkan upah, dan menabung lebih uang mereka. Meski sedikit tetapi, mereka menabung ke Bank. Betul kata temannya, Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Mereka bersabar dan trus bersabar atas masalah yang menimpah mereka. Mereka sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk membuka usaha, sendiri.
3 tahun sudah dilewati mereka, dengan pahit. Mereka mengembangkan usaha mereka kembali. Dan mengurus anak yang sudah besar, mereka belajar dari perjalan hidupnya, mereka hidup bahagia, begitu juga Dasarta yaitu, seorang sahabatnya sendiri. Dengan hidup bahagia, dan saling tolong menolong.

Karya berusaha sekuat apa yang dia miliki, atas pemberian Tuhan yang maha esa. Dan Dasarta, tidak pernah melupakan apa, yang telah diberikan kepada orang lain.

Trimakasih.

Senin, 09 Januari 2017

Berusaha dan Trus Berusaha

Hari demi hari terus berganti, detik-detik pun tak terasa, tiba sampai di Medan pertama kali, ia bekerja di bengkel dan bekerja sebagai buruh harian. Ketika majikannya melihat cara kerjanya, ia lekas jatuh simpati karena ia rajin dan jujur. Dan ia di ajari menabung di sebuah bank. Meskipun upahnya kecil, ia setorkan tiap minggu. Benarlah kata teman-temannya, ia ulet bagai rotan. Belum satu tahun, seorang sahabatnya datang ke Medan ia mendatanginya, ia tinggal bersama sahabatnyayang bernama Dasarta. Tetapi teman-temannya yang lain mencaci ia, atas kekurangan ia.
Tetapi sahabatnnya Dasarta, tidak pernah mencaci ia, ia selalu mendukung, dan menyemangati sahabatnya, yang bernama Karya. Tak terasa 2 tahun mereka bersama- sama. Mereka bekerja di tempat yang sama, ketika mereka sudah lama bekerja bersama. Dan hasil upahnya telah di setor ke bank. Ia membuka Usaha dan meninggalkan pekerjaannya.
Dengan seiringnya waktu, ia bosan hidup sendirian, ia mencari seorang permaisuri. Ketika ia melihat seorang wanita yang tidak sengaja mampir di tempat usahanya, ia melihat dan menjabat tangan, dan berkenalan. Hari pun cepat berkanti, malam tiba ia membayangkan dan memimpikan seorang wanita yang mampir di usahanya.
Setelah lamanya Usahanya yang telah didirikannya, dan diurus dengan sahabatnya yaitu Dasarta, mereka pun mencari permaisuri. Ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang mampir yaitu,  Martha.
Hari berganti dengan sangat cepat, sudah lama sahabatnya pergi meninggalkan ia, ketika sahabatnya datang untuk melihatnya, dan ia melihat seorang sahabatnya, sudah mempunyai seorang permaisuri dan mempunyai usaha sendiri, tetapi seorang Dasarta, tidak melupakan atas bantuan dari sahabatnya yaitu, Karya. Ia menawarkan bahwasannya saling membantu atas usahanya, dan Karya, menyetujui, bahwasannya, Perusahaan mereka, bekerja sama.
Dan saat mereka berbincang tentang perusahaan, dan Dasarta melihat dan memikirkan bahwasannya sahabatnya tidak mempunyai seorang permaisuri, dan munculnya pertanyaan dari dalam otaknya.
Ketika Dasarta bertanyak “ apakah kau sudah mempunyai seorang istri “ kepada Karya
“ saya belum mempunyai Istri “ ia menjawab dengan wajah yang sedih.
“ kenapa belum, apakah kau sudah mencarinya..??? “ tanyak Dasarta.
“ aku udah mencarinya, tetapi tidak ada yang mau sama aku, dengan menyamar jadi seorang pekerja di usaha aku sendiri “ dengan menjawab, serasa sedih.
“ kenapa dengan menyamar menjadi sorang pekerja, kenapa kok gk sebagai seperti biasanya aja ? “ tanyak Dasarta dengan, binggung.
“ karna, aku mengiginkan seorang istri yang tulus, mencintaiku dengan apa adanya…?? “ jawabnya Karya kepada Dasarta.
Tak terasa mereka sudah lama berbicara, Dasarta pun pergi dan pulang.
Ketika sudah lamanya, ia menunggu, agar seorang wanita menyukai ia. Ia, mendapatkan seorang wanita, yang bernama Martha, dan mereka melakukan via komunikasi, ataupun via aplikasi seperti: LINE, BBM, dan lain-lain.
Sudah lamanya, mereka menjalani hubungan, tidak terasa sudah 1 tahun mereka berhubungan. Dan saatnya ia melamar seorang wanita bernama Martha. Seusai orang tua Martha sudah berbicara kepada orang tua pria. Mereka akan menikah dengan hari yang akan datang.
Seusai mereka sudah menikah, ia sudah senang, karna ia tidak tinggal sendirian lagi, dengan sudah menjalani hidup bersama-sama. Dan perushaan ia mulai menurun, dan mulai bangkrut, atas kerugiannya.
Sudah 2 tahun mereka bersama, dan ia mengandung seorang bayi. Mereka senang atas datangnya bayi yang di dalam perut Martha, dan saaat itu, sahabatnya datang  dengan alamat rumah, yang berbeda, dan membawa 2 orang anak mereka. Ia sudah bersabar melalui hidup selama 2 tahun, dengan kekuranggan, segala kebutuhan.
“ bagaimana, bisa bangkrut kau ?? “ tanyak Dasarta
“ Karna, atas kerugian perusahaan aku !! “ jawab Karya
“ bagaimana jika, aku membantu kau, dengan sedikit, uang..” tanyak Dasarta.
“ tidak… usah .! “ dengan menjawab, rendah hati.
“ udah trima aja, kan aku mulai darimu…! “ tanyaknya Dasarta.
“ tidak … trimakasih banyak….. kami berdua akan memulai dari nol (0) , dan berusaha sekuat mungkin…!!! “ jawab Karya.
“ oke… mungkin aku tidak bisa memaksa kau. Tapi kalau kau, membutuhkan dana kau bisa menghubungi aku. “ tanyak Dasarta.
“ baiklah. “ jawab Karya.
Sesuai kedatangan Dasarta kerumah, barunya Karya, yang tidak semewa yang seperti biasanya.
1 tahun kemudian. Mereka sudah mempunyai seorang anak, dan mereka sudah bertambah tanggungannya, ia bekerja dengan sekuat mungkin, untuk dapat melunasi hutangnya yang ada, dengan susah jerit payah, keringat menguyur keseluruh tubuh, rasa pahit tersangkut di bibir, ia tidak mau menyia-nyiakan waktu, dan uangnya, dengan berfoya-foya. Dengan hanya seorang saja bekerja, tidak mencukupi, untuk makan mereka. Martha berfikir dan berkata, pada Karya.
“ bagaimana aku kalau bekerja Pa…? “ Tanyak Martha dengan semangat.
“ udah lebih baik, mama dirumah aja.. biar papa aja bekerja. “ jawab Karya
“ mama mau bekerja, kan nanti kita bisa menabung lebih uangnya, trus anak kita udah besar.? “ tanyak Martha.
“ ya, udah ma !. kalau mama memaksa…. Ya, udah..! “ jawab Karya
Ketika Karya, dan Martha bekerja bersama, mereka mendapatkan upah, dan menabung lebih uang mereka. Meski sedikit tetapi, mereka menabung ke Bank. Betul kata temannya, Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Mereka bersabar dan trus bersabar atas masalah yang menimpah mereka. Mereka sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk membuka usaha, sendiri.
3 tahun sudah dilewati mereka, dengan pahit. Mereka mengembangkan usaha mereka kembali. Dan mengurus anak yang sudah besar, mereka belajar dari perjalan hidupnya, mereka hidup bahagia, begitu juga Dasarta yaitu, seorang sahabatnya sendiri. Dengan hidup bahagia, dan saling tolong menolong.

Karya berusaha sekuat apa yang dia miliki, atas pemberian Tuhan yang maha esa. Dan Dasarta, tidak pernah melupakan apa, yang telah diberikan kepada orang lain.